Live Love Laugh

Live Love Laugh

Sunday, March 4, 2012

Membangun ekonomi indonesia

A. TANTANGAN MASA KEPADA ILMU-ILMU SOSIAL
Pengaruh ilmu alam dan teknik atas perkembangan masyarakat mulai besar terasanya sejak bagian kedua dari abad ke-18. Pendapatan tenaga uap dan pemakainnya didalam pabrik menimbulkan revolusi dalam industri. Alam perekonomian menjadi luas.
Teknik industri tidak saja mengubah perhubungan produski, tetapi juga mempengaruhi alat dan jalan perhubungan. Sejalan dengan meluasnya pengaruh teknik dalam produksi, maka berubah pula struktur masyarakat. Revolusi industri membuka masa kapitalismenya dengan semboyan laissezfaire, laissezpasser (bebas bertindak, bebas bersaing, merdeka mengadakan kontrak, perjanjian serta tanggung jawab sendiri dalam perekonomian menjadi dasar segala inisiatif. Bukan lagi menghasilkan untuk keperluan hidup menjadi tujuan ekonomi, melainkan mencari keuntungan.
Kapitalisme adalah suatu bentuk penghidupan didalam masyarakat yang mempunyai semangat sendiri, yang berpengaruh keseluruh masyarakat, menguasai pula bagian masyarakat yang bukan kapitalis. Kapitalisme merasionalisasikan seluruh penghidupan, merasionalkan sikap hidup dalam segala lapangan, ekonomi, sosial, budaya dan lainnya.
Didalam perekonomian orang mencari keuntungan dimana dapat. Jiwa perekonomian ialah ekspansi. Seringkali pandangan etik mengalah kepada tuntutan prinsip ekonomi. Produksi tidak didasarka pada keperluan hidup, melainkan dilakukan untuk menghasilkan barang sebanyak-banyknya untuk pasar.
Sikap ilmu sosial, yang meminjan pengertian metode dan alat berpikir kepada ilmu alam, menunjukkan betapa kompleks masalah yang dihadapinya, betapa sukarnya ia memperoleh jalan yang tepat dalam menyelidiki ilmu sendiri. Dari semula ilmu sosial bergelut dengan obyeknya. Dari obyekemperika yang sama, yaitu masyarakat, tiap ilmu spesial menetukan obyek pengetahuannya dengan tindakan memilih.
Sikap yang kemudia ini ditentang oleh para ahli yang mempunyai sikap realis, yang berpendapat bahwa tugas ilmu sosial bukanlah bermula dengan mencari hukum-hukum yang abstrak, melainkan mencari kebenaran dan keterangan tentang masyarakat yang lahir dengan melukiskannya.
Konsepsi Adam Smith dan Karl Marx membuktikan bahwa, ilmu sosial, sebagai keterangan ilmiah, tidak sanggup menguasai perkembangan masyarakat yang dinamis. Sebabnya ialah karena ilmu sosial sebagai alat meninjau bagi orang yang berfikir mengambil sebagai obyeknya manusia yang berkemauan.
Oleh karena itu, tugas ilmu-ilmu sosial dalam masa menantang ini adalah memperluas lingkungan yang memiliki didalam masyarakat. Kita di Indonesia menghadapi tugas yang tidak ringan, membangun Indonesia yang adil dan makmur.

B. TEORI EKONOMI, POLITIK EKONOMI, dan ORDE EKONOMI
Ekonomi adalah ilmu yang empiris. Teori ekonomi memberi keterangan tentang tabiat manusia yang umum dilakukannya dalam tindakannya menuju kemakmuran. Tabiat manusia dalam menuju kemakmuran itulah yang menjadi obyek pengetahuan ekonomi.
Jadi dari teori ekonomi ini, kita dapat menyimpulaka, bahwa dalam menuju keperluan hidupnya / kemakmuran hidupnya, manusia bertindak menurut motif ekonomi. Berdasarkan motif ekonomi itu, ilmu ekonomi memberi keterangan tentang tabiat manusia dalam berbagai tindakannya menuju kemakmuran.
Berdsarkan pengetahuan tentang motif ekonomi itu, rangkaian kausaitas pada teori ekonomi klasik bermula pada pembagian kerja. Pembagian pekerjaan tidak saja memperbesar produktivitas, tetapi dengan pembagian pekerjaan tercapai sekaligus spesialisasi. Spesialisasi memperbesar kemahiran, pembagian kerja dan spesialisasi bertambah manfaat bagi manusia apabila pasar barang yangdihasilkan menjadi luas.
Dalam sistem teori ekonomi Adan Smith, harga mempunyai fungsi yang mengatur dalam penghidupan ekonomi. Harga menjadi
A. TANTANGAN MASA KEPADA ILMU-ILMU SOSIAL
Pengaruh ilmu alam dan teknik atas perkembangan masyarakat mulai besar terasanya sejak bagian kedua dari abad ke-18. Pendapatan tenaga uap dan pemakainnya didalam pabrik menimbulkan revolusi dalam industri. Alam perekonomian menjadi luas.
Teknik industri tidak saja mengubah perhubungan produski, tetapi juga mempengaruhi alat dan jalan perhubungan. Sejalan dengan meluasnya pengaruh teknik dalam produksi, maka berubah pula struktur masyarakat. Revolusi industri membuka masa kapitalismenya dengan semboyan laissezfaire, laissezpasser (bebas bertindak, bebas bersaing, merdeka mengadakan kontrak, perjanjian serta tanggung jawab sendiri dalam perekonomian menjadi dasar segala inisiatif. Bukan lagi menghasilkan untuk keperluan hidup menjadi tujuan ekonomi, melainkan mencari keuntungan.
Kapitalisme adalah suatu bentuk penghidupan didalam masyarakat yang mempunyai semangat sendiri, yang berpengaruh keseluruh masyarakat, menguasai pula bagian masyarakat yang bukan kapitalis. Kapitalisme merasionalisasikan seluruh penghidupan, merasionalkan sikap hidup dalam segala lapangan, ekonomi, sosial, budaya dan lainnya.
Didalam perekonomian orang mencari keuntungan dimana dapat. Jiwa perekonomian ialah ekspansi. Seringkali pandangan etik mengalah kepada tuntutan prinsip ekonomi. Produksi tidak didasarka pada keperluan hidup, melainkan dilakukan untuk menghasilkan barang sebanyak-banyknya untuk pasar.
Sikap ilmu sosial, yang meminjan pengertian metode dan alat berpikir kepada ilmu alam, menunjukkan betapa kompleks masalah yang dihadapinya, betapa sukarnya ia memperoleh jalan yang tepat dalam menyelidiki ilmu sendiri. Dari semula ilmu sosial bergelut dengan obyeknya. Dari obyekemperika yang sama, yaitu masyarakat, tiap ilmu spesial menetukan obyek pengetahuannya dengan tindakan memilih.
Sikap yang kemudia ini ditentang oleh para ahli yang mempunyai sikap realis, yang berpendapat bahwa tugas ilmu sosial bukanlah bermula dengan mencari hukum-hukum yang abstrak, melainkan mencari kebenaran dan keterangan tentang masyarakat yang lahir dengan melukiskannya.
Konsepsi Adam Smith dan Karl Marx membuktikan bahwa, ilmu sosial, sebagai keterangan ilmiah, tidak sanggup menguasai perkembangan masyarakat yang dinamis. Sebabnya ialah karena ilmu sosial sebagai alat meninjau bagi orang yang berfikir mengambil sebagai obyeknya manusia yang berkemauan.
Oleh karena itu, tugas ilmu-ilmu sosial dalam masa menantang ini adalah memperluas lingkungan yang memiliki didalam masyarakat. Kita di Indonesia menghadapi tugas yang tidak ringan, membangun Indonesia yang adil dan makmur.

B. TEORI EKONOMI, POLITIK EKONOMI, dan ORDE EKONOMI
Ekonomi adalah ilmu yang empiris. Teori ekonomi memberi keterangan tentang tabiat manusia yang umum dilakukannya dalam tindakannya menuju kemakmuran. Tabiat manusia dalam menuju kemakmuran itulah yang menjadi obyek pengetahuan ekonomi.
Jadi dari teori ekonomi ini, kita dapat menyimpulaka, bahwa dalam menuju keperluan hidupnya / kemakmuran hidupnya, manusia bertindak menurut motif ekonomi. Berdasarkan motif ekonomi itu, ilmu ekonomi memberi keterangan tentang tabiat manusia dalam berbagai tindakannya menuju kemakmuran.
Berdsarkan pengetahuan tentang motif ekonomi itu, rangkaian kausaitas pada teori ekonomi klasik bermula pada pembagian kerja. Pembagian pekerjaan tidak saja memperbesar produktivitas, tetapi dengan pembagian pekerjaan tercapai sekaligus spesialisasi. Spesialisasi memperbesar kemahiran, pembagian kerja dan spesialisasi bertambah manfaat bagi manusia apabila pasar barang yangdihasilkan menjadi luas.
Dalam sistem teori ekonomi Adan Smith, harga mempunyai fungsi yang mengatur dalam penghidupan ekonomi. Harga menjadi regulator dalam produksi. Orang akan menghasilkan barang apabila ia akan memperoleh harga yang pantas. Dan harga juga akan mengatur pembagian pendapatan.
Menurut Bohm Bawerk, tiap-tiap tindakan yang mempunyai kekuasaan ekonomi hanya dapat berlaku dengan melalui hukum-hukum ekonomi.
Politik ekonomi adalah siasat untuk melaksanakan teori-teori ekonomi secara rasional dalam alam yang lahir. Motif ekonomi yang menjadi pembawaan manusia dalam perjuangan hidup untuk mengatasi kekurangan, akan menjadi prinsip ekonomi.
Ada gambaran yang memisahkan antara bidang ilmu ekonomi dan bidang politik perekonomian, yaitu :
• Ilmu ekonomi mencari sebab-akibat, politik perekonomian mencari akibatnya
• Ilmu ekonomi mencari hukum-hukum kausal, politik perekonomian mencari dasar-dasar etik
• Ilmu ekonomi mengatakan apa yang bisa terjadi, politik perekonomian menghendaki apa yang bisa terjadi
Politik ekonomi mengemukakan apa yang mesti dikerjakan untuk mencapai hasil yang sebesar-besarnya dalam melaksanakan rencana dalam alam lahir, dengan memperhatikan pula faktor-faktor non ekonomi. Politik perekonomian mengemukakan tujuan yang normatif. Coraknya ditentukan oleh ideologi, politik negara dan paham kemasyarakatan.
Orde ekonomi adalah bangun organisasi dari penghidupan ekonomi yang sifatnya historis-relatif. Organisasi penghidupan organisasi itu tidak berdiri sendiri, melainkan bersangkut paut, dan terpengaruh oleh segi penghidupan lainnya. Dan kerena itu perekmbangan orde ekonomi tidak terlepas dari pandangan hidup.
Perkembangan dan perubahan dalam orde ekonomi biasanya didorong oleh penguasa masyarakat seperti dalam masa feodalisme, oleh raja atau pemerintah dalam zaman merkantilisme, oleh golongan yang aktif dalam masyarakat seperti dalam masa kapitalisme liberal. Rakyat yang biasanya bersifat pasif atau menyesuaikan diri pada perkembnagan itu.
Politik perekonomian negara kemakmuran menuju terlaksana dalam masyarakat :
1) Pekerjaan penuh, hilangnyan pengangguran
2) Standar hidup yang selalu bertambah baik
3) Makin berkurangnya ketidaksamaan ekonomi dengan jalan memperata kemakmuran
4) Keadilan sosial

C. EKONOMI BERENCANA
Tiap-usaha ekonomi selalu dikerjakan menurut rencana. Masalah ekonomi timbul karena ada pertentangan antara keperluan hidup yang tidak terbatas jumlahnya dan alat pemuas yang terbatas. Karena itu timbullah kebiasaan menurut motif ekonomi, yang dalam pekerjaan yang disengaja melaksanakannya menjadi prinsip ekonomi.
Tujuan ekonomi berencana ialah supaya tindakan kesatuan-kesatuan ekonomi banyak sedikitnya diusahakan merangkaikan dan dikuasai menurut tujuan yang tertentu. Jadi ekonomi berencana bukanlah sebuah ulangan kata, melainkan merupakan suatu tujuan yang tepat, yang dituju dengan ekonomi berencana ini adalah mengadakan suatu perekonomian nasional yang diatur, yang direncanakan tujuan dan jalannya.
Ide dai suatu rencana ditentukan oleh dua usnur :
1) Ada suatu proyek, yaitu tujuan yang diputuskan untuk dicapai
2) Ada susunan peraturan yang diputuskan untuk mencapai tujuan itu, yaitu menetapkan cara melaksanakannya.
Penetapan tujuan dan cara melaksanakan itu adalah inti dari tiap-tiap rencana ekonomi. Suatu rencana ekonomi adalah suatu rencana yang mengenal seluruh penghidupan ekonomi nasional.
Tujuan rencana ekonomi adalah melaksanakan, supaya produksi disesuaikan dengan keperluan sosial, supaya kemiskinan rakyat dilenyapkan atau kemakmuran rakyat dapt ditimbulkan.
Dalam rangka ekonomi berencana, politik ekonomi, sosial, moneter, keuangan adalah suatu keseluruhan. Tiap-tiap sektor adalah bagian integral dari keseluruhan politik umum negara. Apabila ekonomi nasional tidak dipandang sebagai keseluruhannya, tindakan-tindakan yang diambil pada suatu sektor, boleh jadi tidak sesuai dengan tindakan-tindakan dalam sektor-sektor lain.
Menurut Warner Sombart, ada 3 syarat agar ekonomi berencana dapat berhasil, yaitu :
1) Rencana harus meliputi kesemuanya, seluruh daerah nasional. Perencanaan merencanakan perimbangan yang tepat menurut wujud yang tertentu antara perkembangan perekonomian dalam berbagai seginya.
2) Rencana ekonomi menghendaki kesatuan tindakan. Ini berarti rencana ekonomi mesti berjalan dari satu tempat.
3) Rencana ekonomi hendaklah meliputi perkembangan yang banyak. Oleh karena itu perekonomian nasional banyak seginya, maka rencana pembangunan ekonomi harus mengenai semuanya itu, supaya terdapat pembangunan yang harmonis.
Akhirnya, suatu rencana ekonomi yang baik harus pula merencanakan jalan untuk melaksanakannya. Tidak saja rencana tentang hal-hal modal dan materi lainnya, tetapi juga yang mengenai moral dan pendidikan rakyat. Ini tertuama pada rencana tentang konsumsi. Yang penting disini adalah mendidik jiwa orang seorang dari manusia individu menjadi manusia sosial. Pendidikan masyarakat dan pengajaran sekolah harus disesuaikan kepada tujuan dan pelaksanaan ekonomi berencana itu.
Rencana ekonomi 5 tahun Republik Indonesia yang pertama pada tahun 1947. Rencana itu berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, dimana bidang ekonomi yang akan diolah terbagi tiga :
• Bidang negara yang melaksanakan yang besar-besar, tertuma yang disebut dengan istilah public utilities
• Bidang kooperasi yang akan mengerjakan yang kecil-kecil mulai darai bawah
• Bidang swasta yang akan bertindak diantara dua bidang sebelumnya, yaitu swasta nasional bekerja sama dengan swasta asing dalam garis yang ditentukan oleh pemerintah
Untuk membiayai Rencana Pembangunan Lima Tahun tersebut, digali sumber-sumber keuangan dari tabungan pemerintah, kredit jangka menengah dan jangka panjang dari bank-bank, penanaman modal dan investasi oleh perusahaan swasta nasional, perusahaan asing serta perusahaan negara, dan bantuan luar negeri berupa bantuan program, bantuan proyek dan bantuan teknik.

D. PRINSIP EKONOMI dan PEMBANGUNAN
Seperti yang kita ketahui, prinsip ekonomi adalah dasar yang dikemukakan dalam ilmu ekonomi, sebagai pengatur segala tindakan ekonomi. Sebelum menjadi prinsip ekonomi dasar ini dikenal sebagai motif ekonomi.
Dan motif ekonomi itu sendiri adalah suatu kenyataan dalam masyarakat yang timbul sebagai akibat dari pertentangan antara keperluan hidup manusia yang banyaknya tidak terbatas dan alat pemuas kebutuhan hidup yang jumlahnya terbatas.
Dalam perusahaan dan dalam segala usaha yang direncanakan dan diperhitungkan untuk mencapai hasil yang sebesar mungkin motif ekonomi itu menjadi prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi tak lain daripada motif ekonomi yang disengaja dirasionalisasi, ditujukan untuk mencapai hasil yang sebesar-besarnya.
Dalam produksi prinsip ekonomi itu tujuannya untuk mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan alat penghasil yang dipakai dalam produksi itu. Dalam transpor yang bekerja menurut prinsip ekonomi harus diusahakan supaya ongkos pengangkutan itu diadakan pada dasar yang semurahnya yang masih dapat diperhitungkan diatas biaya yang tidak boleh tidak harus dibayar untuk melaksanakan pengangkutan itu, terhitung didalamnya ongkos-ongkos penyusutan. Pada dsitribusi pelaksanaan prisnip ekonomi hampir serupa dengan transpor, penimbunan barang terlalu banyak merugikan dan persediaan barang yang tidak pada waktunya akan mnegecewakan.
Bagi kita Indonesia, yang di anugerai Tuhan dengan alam yang kaya serta tanah yang subur, sebagian besar biaya pembangunan itu dapat pula dicabutkan dari hasil minyak tanah, hasil logam lainnya dan hasil hutan kita yang begitu luas. Semua menimbulkan modal yang tidak sedikit, apabila kita pandai melakukan eksploitasi yang rasional dan sejalan dengan prinsip ekonomi, maka akan menimbulkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.


Analisis Penulis
Menurut saya, antara motif ekonomi dan prinsip ekonomi itu sendiri memiliki keterkaitan yang sangat menarik. Dalam segala usaha yang direncanakan, maka motif ekonomi akan menjadi prinsip ekonomi. Karena prinsip ekonomi tidak lain merupakan motif ekonomi yang sengaja dirasionalisasi yang ditujukan untuk mencapai hasil yang maskimal.
Jadi menurut saya, motif ekonmi yang diartikan sebagai bagaimana cara memenuhi kebutuhan hidup yang tidak terbatas, terjadi pertentangan dengan alat pemuas kebutuhan yang terbats jumlahnya, sehingga dengan motif ekonomi ini, kita bisa merasionalkannya dalam hidup menjadi prinsip ekonomi, yaitu dengan pengorbanan tertentu, kita akan mengharapkan keuntungan yang maksimal.
Sehingga antara motif ekonomi dan prisnip ekonomi merupkan kausalitas yang terjadi dari akibat pemenuhan kebutuhan dalam hidup. Sehingga bukan lagi untuk memperoleh keperluan atau kebutuhan dalam hidup yang menjadai tujuan ekonomi, melainkan berubah menjadi menjadi pencarian keuntungan yang semaksimal mungkin



DAFTAR PUSTAKA


Hatta Muhammda, Membangun Ekonomi Indoensia, Inti Idayu press, Jakarta, 1985

No comments:

Post a Comment

Jangan lupa komentarnya ya!!!!!!