Live Love Laugh

Live Love Laugh

Sunday, September 30, 2012

Manajemen Risiko / Risiko pasar

BAB II PEMBAHASAN RISIKO PASAR
A. Definisi Risiko Pasar Risiko pasar didefinisikan sebagai risiko kerugian pada posisi neraca dan rekening administratif yang diakibatkan oleh perubahan / pergerakan variabel pasar seperti tingkat suku bunga, kurs valuta asing, saham dan komoditi. Exposure kerugian akibat risiko harga pasar dapat disebabkan oleh: 1) Risiko pasar dari trading book yang timbul akibat bank aktif dalam kegiatan tradingtransaksi keuangan seperti obligasi yang nilainya dipengaruhi oleh perubahan harga pasar seperti suku bunga. 2) Risiko Suku bunga dari banking book dimana bank mempunyai terekspos risiko fluktuasi suku bunga akibat struktur bisnis bank dalam aktivitas seperti deposito dan pinjaman yang diberikan. Traded market risk (risiko pasar dari trading book) adalah risiko dari suatu kerugian nilai investasi akibat aktivitas trading (melakukan pembelian dan penjualan instrumen keuangan secara terus menerus) di pasar dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Traded market risk muncul sebagai akibat dari tindakan bank yang secara sengaja membuat suatu posisi yang berisiko dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan dari posisi risiko yang telah diambilnya. (high risk high return). Berbeda dengan Traded market risk, risiko pada banking book merupakan konsekwensi alamiah akibat sifat bisnis bank yang dilakukan dengan nasabahnya. Umumnya, bank mempunyai struktur dana yang sifatnya jangka pendek / short funding karena kredit yang diberikan umumnya berjangka waktu lebih lama dari simpanan dana nasabah. Untuk menghindari hal-hal di luar yang diprediksi, diperlukan penetapan tingkat bunga yang matched antara suku bunga pinjaman dan suku bunga simpanan (proses ini disebut sebagai hedging), untuk melindungi nilai dari simpanan dan pinjaman. Terdapat beberapa cara bank dapat melakukan hedging, seperti merubah suku bunga pinjaman berdasarkan tingkat diskonto bank sentral atau menetapkan suku bunga simpanan yang selaras dengan suku bunga pinjaman (selama periode pinjaman). B. Jenis-Jenis Risiko Pasar Berdasarkan sifat dasar, risiko pasar terdiri dari risiko khusus (spesific risk) dan risiko pasar umum (general market risk) 1. Risiko khusus (specific risk) adalah risiko yang timbul dari pergerakan harga suatu surat berharga karena faktor keamanan atau faktor penerbitnya. Sebagai contoh penurunan harga obligasi karena ‘credit rating’ dari penerbit obligasi mengalami penurunan. Informasi ini akan secara khusus berpengaruh terhadap penerbit obligasi dan bukan mempengaruhi harga obligasi secara umum. 2. Risiko pasar umum (general market risk) adalah risiko yang timbul dari pergerakan harga-harga instrumen keuangan secara umum di pasar. Contohnya, kebijakan penurunan suku bunga oleh pemerintah menyebabkan penurunan suku bunga di pasar sehingga mempengaruhi harga dari seluruh instrumen keuangan yang terkait dengan pergerakan suku bunga. Risiko Pasar Umum (General market risk) dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu : a) Risiko suku bunga (interest rate risk) adalah potensi kerugian karena pergerakan suku bunga. Risiko ini melekat dalam seluruh risiko yang menggunakan satu atau lebih kurva yield dalam menghitung suatu nilai pasar. b) Risiko Posisi Ekuitas (Equity position risk) adalah potensi kerugian karena pergerakan harga saham. Risiko ini melekat dalam seluruh instrumen keuangan yang menggunakan harga saham sebagai penentuan harga. c) Risiko nilai tukar (foreign exchange risk) adalah potensi kerugian karena pergerakan nilai tukar. Risiko ini melekat pada seluruh produk dan posisi yang dinilai dalam valuta yang berbeda dengan valuta laporan bank.
BAB II PEMBAHASAN RISIKO PASAR Definisi Risiko Pasar Risiko pasar didefinisikan sebagai risiko kerugian pada posisi neraca dan rekening administratif yang diakibatkan oleh perubahan / pergerakan variabel pasar seperti tingkat suku bunga, kurs valuta asing, saham dan komoditi. Exposure kerugian akibat risiko harga pasar dapat disebabkan oleh: Risiko pasar dari trading book yang timbul akibat bank aktif dalam kegiatan tradingtransaksi keuangan seperti obligasi yang nilainya dipengaruhi oleh perubahan harga pasar seperti suku bunga. Risiko Suku bunga dari banking book dimana bank mempunyai terekspos risiko fluktuasi suku bunga akibat struktur bisnis bank dalam aktivitas seperti deposito dan pinjaman yang diberikan. Traded market risk (risiko pasar dari trading book) adalah risiko dari suatu kerugian nilai investasi akibat aktivitas trading (melakukan pembelian dan penjualan instrumen keuangan secara terus menerus) di pasar dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Traded market risk muncul sebagai akibat dari tindakan bank yang secara sengaja membuat suatu posisi yang berisiko dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan dari posisi risiko yang telah diambilnya. (high risk high return). Berbeda dengan Traded market risk, risiko pada banking book merupakan konsekwensi alamiah akibat sifat bisnis bank yang dilakukan dengan nasabahnya. Umumnya, bank mempunyai struktur dana yang sifatnya jangka pendek / short funding karena kredit yang diberikan umumnya berjangka waktu lebih lama dari simpanan dana nasabah. Untuk menghindari hal-hal di luar yang diprediksi, diperlukan penetapan tingkat bunga yang matched antara suku bunga pinjaman dan suku bunga simpanan (proses ini disebut sebagai hedging), untuk melindungi nilai dari simpanan dan pinjaman. Terdapat beberapa cara bank dapat melakukan hedging, seperti merubah suku bunga pinjaman berdasarkan tingkat diskonto bank sentral atau menetapkan suku bunga simpanan yang selaras dengan suku bunga pinjaman (selama periode pinjaman). Jenis-Jenis Risiko Pasar Berdasarkan sifat dasar, risiko pasar terdiri dari risiko khusus (spesific risk) dan risiko pasar umum (general market risk) Risiko khusus (specific risk) adalah risiko yang timbul dari pergerakan harga suatu surat berharga karena faktor keamanan atau faktor penerbitnya. Sebagai contoh penurunan harga obligasi karena ‘credit rating’ dari penerbit obligasi mengalami penurunan. Informasi ini akan secara khusus berpengaruh terhadap penerbit obligasi dan bukan mempengaruhi harga obligasi secara umum. Risiko pasar umum (general market risk) adalah risiko yang timbul dari pergerakan harga-harga instrumen keuangan secara umum di pasar. Contohnya, kebijakan penurunan suku bunga oleh pemerintah menyebabkan penurunan suku bunga di pasar sehingga mempengaruhi harga dari seluruh instrumen keuangan yang terkait dengan pergerakan suku bunga. Risiko Pasar Umum (General market risk) dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu : Risiko suku bunga (interest rate risk) adalah potensi kerugian karena pergerakan suku bunga. Risiko ini melekat dalam seluruh risiko yang menggunakan satu atau lebih kurva yield dalam menghitung suatu nilai pasar. Risiko Posisi Ekuitas (Equity position risk) adalah potensi kerugian karena pergerakan harga saham. Risiko ini melekat dalam seluruh instrumen keuangan yang menggunakan harga saham sebagai penentuan harga. Risiko nilai tukar (foreign exchange risk) adalah potensi kerugian karena pergerakan nilai tukar. Risiko ini melekat pada seluruh produk dan posisi yang dinilai dalam valuta yang berbeda dengan valuta laporan bank. Risiko komoditas (Commodity position risk) adalah potensi kerugian dari pergerakan harga komoditas. Risiko ini melekat pada seluruh posisi komoditas dan setiap posisi derivative komoditas. Perubahan nilai dari salah satu risiko tersebut, dapat mempengaruhi jenis risiko pasar lainnya. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga pasar adalah : Supply dan demand suatu produk dalam jangka pendek sangat dipengaruhi market makers dalam menyesuaikan harga melalui aktivitas pasarnya. Cepat lambatnya perubahan tergantung dari pasar dan jumlah bisnis yang dilakukan oleh market makers. Tingkat likuiditas (Liquidity) secara substansial dapat mempengaruhi harga. Dalam pasar yang likuid memiliki pelaku pasar yang banyak dan volume transaksi yang tinggi. Pasar yang likuid mempunyai spread harga yang kecil sehingga biayanya juga relatif rendah. Pasar yang tidak likuid memiliki spread harga yang besar dan transaksi yang tidak aktif. Pasar yang likuid akan menjadi tidak likuid menjelang liburan atau sebelum suatu kebijakan ekonomi diumumkan. Intervensi pemerintah (official intervention) dilakukan oleh otoritas keuangan akan segera mempengaruhi harga di pasar, seperti pemangkasan bunga atau devaluasi mata uang. arbitrage terjadi pada saat suatu instrumen diperdagangkan lebih dari satu pasar dengan harga yang berbeda. Peristiwa ekonomi dan politik serta bencana alam dapat langsung mempengaruhi harga pasar dalam waktu singkat. Dampaknya dapat bersifat lokal maupun seluruh pasar dunia untuk peristiwa yang besar. Faktor-faktor ekonomi lainnya mempengaruhi harga di pasar yang cukup kuat dalam jangka panjang. Contoh, tingkat suku bunga antara dua negara dalam jangka panjang dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan kondisi perekonomian masing-masing negara. Manajemen Risiko Pasar Identifikasi Pasar Sebelum melakukan pengelolaan dan pengendalian risiko bank, unit yang bertanggung jawab terhadap proses tersebut harus mengenali terlebih dahulu karakteristik transaksi yang memiliki atau mengandung risiko pasar, seperti : Aktivitas Pasar Uang, Aktivitas Pasar Modal dan Aktivitas Pasar Valuta Asing. Transaksi Pasar Uang (Money Market) Yaitu pasar transaksi dana dan surat berharga jangka pendek (< 1 tahun). Transaksi pasar uang ini bertujuan untuk pengelolaan likuiditas, atau memanfaatkan dana untuk maksimasi keuntungan(trading). Aktivitas pasar uang yang dilakukan saat ini meliputi: penempatan (placement), peminjaman(borrowing), SBI. Transaksi Pasar Valuta Asing (Foreign Exchange) Yaitu pasar dimana dilakukan jual-beli suatu mata uang dengan mata uang lainnya yang mengakibatkan beralihnya hak milik atas mata uang yang diperjualbelikan tersebut. Transaksi Pasar Modal (Capital Market). Yaitu tempat baik konkrit maupun abstrak yang mempertemukan pihak yang memerlukan dana dengan pihak yang memiliki dana melalui jual-beli surat berharga jangka panjang (lebih dari 1 tahun) baik berupa surat bukti kepemilikan (saham), surat bukti hutang maupun Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Reksa Dana. Setiap jenis risiko yang melekat pada setiap transaksi yang mengandung risiko pasar harus dapat diidentifikasikan sebagai dasar untuk memastikan bahwa pengukuran risiko pasar dapat dilakukan secara akurat. Setiap jenis transaksi harus dianalisis dan dicermati, karena satu transaksi bisa memiliki lebih dari satu jenis risiko yang akan mempengaruhi besarnya risiko yang dihadapi. Pengukuran Risiko Pasar Teknik pengukuran risiko pasar dapat menggunakan deviasi standar, diikuti dengan teknik VAR diteruskan dengan teknik stress-testing. Deviasi Standar Jika kita membicarakan distribusi normal, maka kita hanya memerlukan dua parameter yaitu nilai rata - rata ( atau disebut juga sebagai nilai yang diharapkan ) dan deviasi standarnya. Konsep deviasi standar, distribusi normal, nilai rata - rata menjadi landasan bagi perhitungan Value At Risk. Deviasi standar dipakai untuk menghitung penyimpangan dari nilai rata - rata. Semakin besar deviasi standar, semakin besar penyimpangan. Penyimpangan dipakai sebagai indikator risiko. Semakin besar penyimpangan, semakin besar risiko. Perhitungan deviasi standar. Perhitungan deviasi standar bisa digunakan formula berikut : E(R) = ∑Ri / N σR2 = ∑(Ri – E(R))2 / (N-1) σR = (σR2) ½ contoh : misalkan kita melakukan pengamatan tingkat keuntungan aset A dan B selama 10 bulan terakhir. Tingkat keuntungan tersebut dapat kita lihat pada tabel berikut Bulan Aset A (%) Aset B (%) (RA – E(RA))2 (RB – E(RB))2 1 3 2 0,714025 4,6225 2 4 4 3,404025 0,0225 3 4,5 5 0,429025 0,7225 4 3 4 0,714025 0,0225 5 4 1,5 0,024025 7,0225 6 5,2 4 1,836025 0,0225 7 3,5 8 0,119025 14,8225 8 4,25 5 0,164025 0,7225 9 4 3 0,024025 1,3225 19 5 5 1,334025 0,7225 Rata-rata 3,845 4,15 Jumlah 8,76225 30,025 Varians = jumalah (n - 1) 0,973583 3,336111 Jadi tingkat keuntungan rata-rata untuk aset A adalah sebagai berikut : E(RA) = ∑RA / N E(RA) = 3 + 2 + 4,5 + 3 + 4 + 5,2 + 3,5 + 4,25 + 4 + 5 = 3,845 Perhitnungan standar deviasi dimulai dari perhitungan varians. Varians bisa dihitung sebagai berikut : σR2 = ∑(Ri – E(R))2 / (N-1) σA2 = {(3 - 3,845)2 + (2- 3,845)2 + ...... + (4 - 3,845)2 + (5 - 3,845)2} / (10 - 1) = 0,973583 σR = (σR2) ½ σA = √0,973583 = 0,9867% Dengan cara yang sama tingkat rata-rata dan standar deviasi untuk aset B bisa dihitung, dan hasilnya adalah : E(RB) = 4,15% σB = √3,336111 = 1,8265% Karena standar deviasi untuk aset B lebih besar dibandingkan standar deviasi A, maka kita bisa mengatakan bahwa risiko B lebih besar dibandingkan dengan risiko A. Jika kita menggunakan probabilitas, maka diviasi standar bisa dihitung dengan formula sebagai berikut : E(R) = ∑ pi Ri σR2 = ∑ pi (Ri – E(R))2 σR = (σR2) ½ Misalkan kita memperkirakan tingkat keuntungan investasi A dan B tahun depan. Kita memperkirakan ada tiga skenario kondisi ekonomi tahun depan, yaitu baik, sedang, jelek. Tingkat keuntungan berdasarkan ketiga kondisi tersebut adalah sebagai berikut : Kondisi Ekonomi Probabilatas Tingkat Keuntungan A Tingkat Keuntungan B Baik 0,3 5 2 Sedang 0,4 3 1,5 Jelek 0,3 -2 1 Jumlah 1 E(R) = 2,10 1,50 Varians = 7,89 0,15 Standar Deviasi 2,808914 0,387298 Tebel ini menunjukkan ada tiga skenario ekonomi tahun depan, yaitu baik, sedang, dan jelek. Probabilitas untuk masing-masing skenario adalah 0,3, 0,4, dan 0,3. Perhitungan tingkat keuntungan dan standar deviasi untuk aset A dapat dihhitung sebagai berikut : E(R) = ∑ pi Ri E(RA) = 0,3(5) + 0,4(3) + 0,3(-2) = 2,10% σR2 = ∑ pi (Ri – E(R))2 σA2 = 0,3(5 – 2,10)2 + 0,4(5 – 2,10)2 + 0,3(5 – 2,10)2 = 7,89 σR = (σR2) ½ σA = √7,89 = 2,809% Untuk aset b, perhitungan yang sama bisa dilakukan, dan hasilnya adalah : E(R) = 1,5% σB = 0,38% karena standar deviasi untuk aset A lebih besar dibandingkan standar diviasi aset B, maka dari hasil itu dapat kita simpulkan bahwa risiko aset A lebih besar dibandingkan dengan risiko aset B. VAR ( Value At Risk) VAR adalah salah satu metode statistik yang mengukur potensi kerugian dari suatu asset atau portofolio dengan tingkat kepercayaan dan periode tertentu. Misal jika besok adalah hari yang jelek, berapa besar (nilai rupiah) dan berapa besar kemungkinan (probabilitas) kerugian yang bisa dialami perusahaan besok (atau beberapa hari mendatang), jawabannya akan berbentuk kalimat seperti ini “besok ada kemungkinan sebesar 5% bahwa kerugian perusahaan (karena pergerakan harga pasar yang tidak menguntungkan) sebesar Rp 10 juta atau lebih”. Dalam hal ini VAR menjawab pertanyaan tersebut dengan memberikan nilai uang dari kerugian tersebut (Rp 10 juta), dan besar kemungkinannya (5%). Jawaban tersebut akan memberikan informasi yang berguna untuk manejer, karena manejer mempunyai perkiraan besarnya kerugian dan besarnya kemungkinan terjadinya kerugian tersebut. Teknik perhitungan VAR bisa menggunakan metode historis. Metode analitis, dan simulasi Monte-Carlo. Metode historis menggunakan data historis, untuk menghitung VAR, metode analitis menggunakan model tertentu untuk mengestimasi VAR, Monte-Carlo menggunakan simulasi untuk perhitungan VAR-nya. VAR metode historis Metode historis mempunyai kelebihan yaitu tidak mengamsumsikan distribusi tertentu dan sederhana. Namun ada juga kelemahannya seperti asumsi bahwa data masa lalu bisa digunakan untuk memperediksi masa datang. VAR metode modeling (Analytical) Metode analitis biasanya mengasumsikan distribusi tertentu yang mendasari return atau harga. Biasanya distribusi normal (yang berbentuk bel) yang diasumsikan mendasari pergerakan harga. Kemudian dapat dihtung nilai yang diharapkan (misal rata - rata) dan penyimpangan dari nilai yang diharapkan. VAR dapat dihitung dengan parameter yang dideduksi (diambil) dari distribusi (nilai yang diharapkan dan penyimpangan). adanya efek diversifikasi yang bisa mengurangi risiko. VAR dengan simulasi Monte Carlo Metode simulasi akan terbentuk distribusi tertentu, kemudian melalui distribusi tersebut VAR dapat dihitung yang memerlukan sumber daya computer yang lebih besar disbanding kedua etode sebelumnya. Stress-Testing VAR menjawab beberapa besar kerugian yang bisa dialami dan berapa besar kemungkinan, tetapi VAR tidak bisa mendektesi peristiwa ekstrim karena probabilitas sangat kecil. Sebagai contoh, tsunami aceh barangkali mempunyai probabilitas sebesar 0,0000001. Tetapi, sekali terjadi , korban manusia bisa mencapai ratusan ribu orang. Stress-testing berusaha mengakomodasi kejadian ekstrim tersebut. Yang ingin dijawab oleh stress-testing adalah pertanyaan seperti ini, “Jika peristiwa ekstrim terjadi, bagaimana pengaruhnya terhadap organisasi, atau portofolio kita?”. Untuk melakukan stress testing, manejer akan memilih parameter tertentu, kemudian melihat (mengukur dan mensimulasikan) bagaimana pengaruh perubahan parameter tersebut yang ekstrim terhadap organisasi atau portofolio organisasi. Parameter tersebut bisa bervariasi mulai dari kenaikan tingkat bunga yang ekstrim, penurunan harga saham yang ekstrim, negara tertentu default, atau kejadian alam tertentu. Langkah-langkah dalam stress-testing bisa digambarkan sebagai berikut : Mengidentifikasi dan memilih parameter yang diperkirakan akan berubah Menetukan seberapa besar parameter tersebut akan dirubah Melihat pengaruh stress-testing tersebut terhadap nilai portofolio Melihat asumsi yang digunakan, merubah asumsi tersebut jika diperlukan Back Testing Back testing adalah istilah untuk proses pengecekan apakah model yang kita gunakan sudah sesuai dengan realitas yang ada. Sebagai contoh, jika kita menghitung 99% VAR-1 hari, dan memperoleh angka Rp 500 juta. Back testing akan melihat seberapa sering kerugian yang dialami oleh perusahaan dimasa lalu yang melebihi Rp 500 juta, Jika kita menemukan bahwa kerugian diatas Rp 500 juta adalah sekitar 1% atau kurang, maka kita bisa mengatakan bahwa model kita cukup bagus, sesuai dengan kenyataan yang ada. Tetapi jika kita menemukan bahwa kerugian diatas Rp 500 juta mencapai 10% dari total observasi, maka model VAR kita barangkali perlu diragukan. Model tersebut barangkali tidak sesuai dengan realitas yang ada dan perlu diperbaiki. Pengelolaan Risiko Pasar Aktivitas pengelolaan risiko, didasarkan pada pemahaman dan pengukuran berbagai faktor risiko, termasuk risiko kredit, pasar dan operasional, yang dihadapi oleh perusahaan atau organisasi. Tujuan dari fungsi pengelolaan risiko adalah untuk memberikan kerangka kerja bagi pengambilan risiko yang telah diperhitungkan sebagai bagian dari aktivitas usaha perusahaan, sekaligus meminimalkan potensi kerugian yang tak terduga ataupun tak terkendali dari pelaksanaan aktivitas usaha tersebut. Untuk memastikan independensi fungsi pengelolaan risiko pasar, perusahaan harus membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko Pasar (SKMRP) yang merupakan sub-divisi dari unit kerja independen yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Manajemen Risiko, dan bertanggung jawab atas pengelolaan risiko likuiditas, risiko suku bunga dan risiko kurs valuta asing. SKMRP harus mengembangkan kerangka pengelolaan risiko pasar dan likuiditas berdasarkan analisa Value at Risk (VaR), volatilitas dan kesenjangan (gap) likuiditas. Berdasarkan kerangka tersebut, SKMRP menyusun kebijakan dan prosedur untuk pengukuran risiko pasar dan likuiditas, penetapan limit risiko, kebijakan stop-loss, serta skenario dan prosedur back and stress testing. BAB III KESIMPULAN Risiko pasar adalah risiko terjadinya penurunan harga pasar sehingga kita akan mengalami kerugian. Manajemen Risiko Pasar : Identifikasi pasar Pengukuran risiko pasar Pengelolaan pasar Pengukuran risiko pasar bisa dilakukan dengan deviasi standar yang praktis dan merupakan cikal bakal teknik berikutnya yaitu VAR (Value At Risk). VAR merupakan teknik pengukuran risiko pasar yang semakin popular. Ada beberapa cara untuk menghitung VAR data historis, analitik, dan simulasi. VAR mempunyai kelemahan karena tidak bisa melihat kondisi ekstrim. Street-test bisa digunakan untuk melihat pengaruh situasi ekstrim terhadap portofolio kita. DAFTAR PUSTAKA M.Hanafi, Hanafi, 2009, Manajemen Risiko, UPP STIM YKPN, Yogyakarta http://bankirnews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=619:identifikasi-risiko-pasar&catid=95:risiko-pasar&Itemid=148 http://bankirnews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=433:general-market-risk&catid=95:risiko-pasar&Itemid=148 http://bankirnews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=432:definisi-risiko-pasar-market-risk&catid=95:risiko-pasar&Itemid=148 http://bankirnews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=620:metode-pengukuran-risiko-pasar-basel-ii&catid=95:risiko-pasar&Itemid=148 http://tugaskuliahanakmenej.blogspot.com/2011/12/risiko-pasar-manajemen-risiko.html http://ircboy.wordpress.com/2011/07/21/iv-risiko-pasar/

1 comment:

  1. Sangat membantu, terima kasih banyak, terus berkarya

    ReplyDelete

Jangan lupa komentarnya ya!!!!!!